Internet

Cara Kerja Google AI dan Aplikasi yang Terintegrasi

×

Cara Kerja Google AI dan Aplikasi yang Terintegrasi

Sebarkan artikel ini
Cara Kerja Google AI
Ilustrasi Google AI

Artificial Intelligence (AI) sebagai salah satu bentuk perkembangan teknologi modern mulai dilirik oleh Google, anak perusahaan Alphabet.

Buktinya, pada tahun 2018 mereka secara resmi meluncurkan perubahan merek menjadi “Google AI”.

Perubahan ini tidak hanya sekadar upaya rebranding produk, namun lebih jauh, Google AI menyasar kebermanfaatan yang lebih luas.

Kecerdasan buatan Google ini difokuskan untuk mengembangkan hingga menyempurnakan produk-produk Google yang sudah ada seperti Google Search, Google Assistant, Google Maps, Google Translate, dan masih banyak lagi.

Lantas, bagaimana cara kerja Google AI itu sendiri. Berikut akan dijelaskan siklus kerja dari AI besutan Google di bawah ini, simak terus ya!

 

Cara Kerja Google AI

Untuk menjalankan sistem AI, pihak Google membentuk divisi internal guna melakukan pengembangan dan riset. Cara kerjanya terangkum sebagai berikut:

1. Melakukan Riset dan Pengembangan

Hal pertama yang dilakukan Google untuk mengadopsi sistem ini adalah dengan menginvestasikan sejumlah dana pada program penelitian serta pengembangan teknologi AI.

Baik yang dilakukan pada skala industri atau pun akademis. Selain itu, pihaknya juga melakukan riset internal terkait AI.

2. Menyediakan Akses Hasil Riset dan Pengembangan

Selanjutnya, hasil riset dan pengembangan tersebut akan dibagikan pada platform open source untuk kemudian bisa diaplikasikan pada produk digital yang telah ada sebelumnya.

3. Melakukan Penghimpunan Basis Data AI

Pada tahap pengembangan produk, digunakan data serta algoritma machine learning guna menghasilkan sistem AI yang bisa mengenali pola, memprediksi, hingga membuat konten orisinil.

Dengan data raksasa yang dimilikinya, Google memiliki kemampuan untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan sistem AI.

Misalnya saja interaksi pengguna, histori data, foto, serta tipe data lain yang nantinya dapat menjadi bahan rujukan machine learning ini bekerja.

4. Menguji Coba Algoritma AI

Data yang sudah terkumpul selanjutnya akan diproses, difilter, hingga kemudian siap untuk dianalisis oleh algoritma dari machine learning. Melalui tahap ini, algoritma akan terus ditajamkan akurasinya.

5. Uji Standar Baku

Perusahaan besar sekelas Alphabet tentu memiliki standar baku pada setiap algoritma yang digunakan. Standar itulah yang akan menguji kinerja algoritma baru.

6. Implementasi pada Produk

Jika di tahap pengujian algoritma dinyatakan lulus, maka Google akan melakukan implementasi pada produk miliknya yang berbasis AI.

Contohnya, Google Assistant yang dirancang untuk menerima perintah, seperti mengatur alarm, menyalakan musik, hingga melakukan percakapan dengan bahasa yang telah diprogram.

 

Produk yang Sudah Terintegrasi dengan Google AI

  • Google Assistant
    Menggunakan sistem berbasis AI yang dapat melakukan perintah melalui suara atau pesan teks yang dapat dijumpai pada smartphone maupun smart watch.
  • Google Chrome
    Pengguna akan dibantu untuk menemukan data yang mereka cari dengan menggunakan sistem AI, dapat berupa foto, video, dan berita atau artikel.
  • Google Translate
    Dimanfaatkan untuk melakukan penerjemahan serta memastikan tingkat akurasi hasil terjemahan tersebut.
  • Google Maps Driving Mode
    Sistem AI akan membantu dalam memperkirakan arah tujuan serta membantu proses navigasi secara otomatis.
  • Google Foto
    Cara kerja sistem AI dengan merekomendasikan foto yang mempunyai kemungkinan akan dibagikan oleh pengguna.
  • Google Search
    Dalam hal ini digunakan algoritma untuk melakukan penelusuran berdasarkam pada histori data serta analisis pada browser.
  • Waymo
    Waymo adalah produk uji coba perusahaan Alphabet yang menawarkan teknologi mobil tanpa pengemudi dengan menggunakan kecerdasan buatan.

 

Jika kalian bertanya-tanya, apakah kecerdasan buatan Google ini sudah bisa dinikmati oleh para pengguna mesin penelusur, maka jawabannya tentu saja sudah bisa.

Ternyata sebagian besar produk Google yang kita gunakan saat ini sudah mempergunakan hasil riset dari divisi riset internal, loh.

Baca juga: Inovasi dan Tren Teknologi Canggih Internet of Things (IoT)

Beberapa aplikasi yang mungkin belum ada di smartphone kalian bisa langsung di unduh secara gratis di Google Play Store.

Aplikasi-aplikasi seperti Google Foto, Google Maps, dan yang lainnya bisa langsung digunakan hanya bermodalkan akun gmail pribadi. Mudah sekali, bukan?

5/5 - (2 votes)